Selasa, 15 November 2016

Laporan Praktikum Laju Reaksi



Laporan Hasil Praktikum

Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Laju Reaksi



Nama                   : Egi Yusvilla
Kelas                   : XI IPA 1


SMA Negeri 1 Terbanggi Besar
Lampung Tengah
2016




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.         Judul
Pengaruh Konsentrasi, Luas Permukaan, Suhu Dan Kapilaritas Terhadap Laju                                Reaksi.

1.2.      Tujuan
1.            Untuk  mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.
2.            Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
3.            Untuk mengetahui pengaruh luas permukaan  terhadap laju reaksi.
4.            Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi.
5.            Untuk mengetahui pengaruh katalis terhadap laju reaksi.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.         Landasan Teori
Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimia yang berlangsung per satuan waktu. Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan tiap detik reaksi.Perkaratan besi merupakan contoh reaksi kimia yang berlangsung lambat, sedangkan peledakan mesiu atau kembang api adalah contoh reaksi yang cepat.
Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa factor seperti, luas permukaan sentuh, suhu dan konsentrasi. Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.
Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Katalis dapat mempercepat laju reaksi,karena dapat menimbulkan energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi minimum yang harus dilampaui agar reaksi dapat berlangsung.
Karena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan maka dengan naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia dengan demikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat. Jadi semakin tinggi konsentrasi, semakin cepat pula laju reaksinya.

BAB III
METODE PENELITIAN


3.1.      Tempat dan waktu pratikum
Praktikum dilaksanakan di Laboratorium kimia SMA Negeri 1 Terbanggi Besar pada tanggal 22 Oktober 2016.

3.2.      Alat dan Bahan

A.    LUAS PERMUKAAN
No.
Alat / Bahan
Jumlah
1.       
Labu Erlenmeyer
2
2.       
Balon
2
3.       
Pengukur waktu
1
4.       
Gelas ukur 25 mL
1
5.       
HCl 1  M
40 mL
6.       
Batu Pualam kepingan
1 gram
7.       
Batu Pualam Serbuk
1 gram


           
B.     KONSENTRASI
No.
Alat / Bahan
Jumlah
1.       
Labu Erlenmeyer
2
2.       
Balon
2
3.       
Pengukur waktu
1
4.       
Gelas ukur 25 mL
1
5.       
HCl 1  M
20 mL
6.       
HCl 2 M2
20 mL
7.       
Batu Pualam Serbuk
1 gram

C.     SUHU
No.
Alat / Bahan
Jumlah
1.       
Kertas
1
2.       
Gelas kimia 100 mL
2
3.       
Termometer
1
4.       
Gelas Ukur 10 mL
1
5.       
Pengukur Waktu
1
6.       
Pembakar spirtus
1
7.       
Kaki tiga + kasa
1
8.       
Korek api
1
9.       
Larutan Na2S2O3 0,1 M
40 mL
10.   
Larutan HCl 0,1 M
10 mL

D.    KATALIS
No.
Alat / Bahan
Jumlah
1.
Labu Erlenmeyer
3
2.       
Balon
3
3.       
Gelas ukur 25 mL
1
4.       
Pengukur waktu
1
5.       
Larutan NaCl 0,1 M
1 ml
6.       
Larutan FeCl3
1 ml
7.       
Larutan H2O2
20 ml

3.3.      Cara Kerja

            A.    LUAS PERMUKAAN
a.       Memasukkan 20 Ml HCl 1 M ke dalam Erlenmeyer 50 Ml.
b.      Mengisi balon dengan 0,5 gram batu pualam ( CaCO3 ) kepingan dan memasang balon itu pada Erlenmeyer yang sebelumnya telah diisi 20 Ml HCl 1 M.
c.       Mereaksikan HCl dan batu pualam dengan cara menjatuhkan batu pualam ke dalam larutan HCl. Menghidupkan pengukur waktu pada saat memasukkan batu pualam ke dalam HCl dan mematikan pengukur waktu saat balon berdiri tegak.
d.      Catat hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
e.       Ulangi langkah a-d dengan batu pualam yang berbentuk serbuk.

           B.     KONSENTRASI
a.       Isikan 1 gram butiran CaCO3 ke dalam balon karet.
b.      Isi labu Erlenmeyer dengan larutan HCl 1 M sebanyak 20 ml.
c.       Pasang balon karet pada mulut labu Erlenmeyer yang telah diisi dengan 20 ml HCl 0,5 M. ( jangan sampai butiran CaCO3 terjatuh ke dalam HCl ).
d.      Jatuhkan butiran CaCO3 ke dalam asam asetat dan pada saat butiran pualam tepat jatuh ke dalam asam asetat, tekan stopwatch. Hentikan stopwatch tepat ketika CaCO3 habis bereaksi dengan HCl. Catat waktunya sebagai hasil pengamatan.
e.       Ulangi langkah a-d dengan mengganti HCl 1M dengan menggunakan HCl 2 M.
f.       Sajikan data hasil pengamatan dari percobaan yang telah kalian lakukan.

           C.     SUHU
a.       Buatlah tanda silang pada sehelai kertas.
b.      Masukkan 20 ml larutan Na2S2O3 0,1 M ke dalam gelas kimia. Letakkan gelas kimia tersebut di atas kertas yang bertanda silang. Ukur suhu larutan dan catat.
c.       Tambahkan 5 ml larutan HCl 0,1 M. ukur dan catat waktu yang diperlukan sejak penambahan larutan HCl sampai tanda silang tidak terlihat lagi.
d.      Masukkan 20 ml larutan Na2S2O3 0,1 M ke dalam gelas kimia yang lain.
e.       Panaskan hingga 10oC di atas suhu semula. Catat suhu tersebut. Letakkan gelas kimia tersebut diatas kertas yang bertanda silang.
f.       Tambahkan 5 ml larutan HCl 0,1 M. ukur dan catat waktu yang di perlukan sejak penambahan larutan HCl sampai tanda silang tidak terlihat lagi.

            D.    KATALIS
a.       Masukkan masing-masing 10 ml larutan H2O2  0,1 M ke dalam dua gelas kimia. Amati kecepatan timbulnya gelembung gas pada kedua gelas itu dan catat.
b.      Tambahkan 10 tetes larutan NaCl 0.1 M ke dalam gelas kimia 1 dan 2 tetes larutan FeCl3 0,1 M  ke dalam gelas kimia II. Amati perubahan yang terjadi.
c.       Pasangkan balon dengan cepat pada mulut Erlenmeyer. Catatlah waktu sampai balon berdiri.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN


4.1.                 Hasil Pengamatan

             A.    Mengamati pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi pada :

Tabung reaksi
CaCO3
Waktu (s)
Pengamatan
1
Serbuk
15’44”94
1.      Laju reaksi cepat.
2.      Gelembung sedikit
3.      Didalam tabung reaksi terdapat butiran-butiran larutan HCl
2
Butiran
20’12”35
1.      Laju reaksi lambat.
2.      Gelembung banyak.
3.      Didalam tabung reaksi terdapt embun.

            B.     Mengamati pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi pada :

Gelas kimia
Serbuk CaCo3
Waktu (s)
Pengamatan
1
CaCo3 0.5 g + HCl 1 M
12
1.      Gelembung yang dihasilkan sedikit dan tidak cepat habis.
2.      Menyisakan endapan.
3.      Warna HCl keruh.
2
CaCo3 0.5 g + HCl 2 M
20
1.      Gelembung yang dihasilkan banyak dan cepat habis.
2.      Tidak menyisakan endapan.
3.      Warna HCl jernih.


           C.     Mengamati pengaruh suhu terhadap laju reaksi pada :

Gelas kimia
Suhu ( 0C)
Volume
Na2S2O3 (mL)
Volume HCl
(mL)
Waktu (s)
Pengamatan
1
29oC
20
5
2’31”69
Setelah larutan Na2S2O3 0,1 M dicampurkan dengan larutan HCl 1 M larutan menjadi putih seperti susu Na2S2O3 0,1 M dan tanda X menjadi tidak terlihat .
2
29oC (+ 10oC)
20
5
40’59”
Setelah larutan Na2S2O3 0,1 M dipanasan dan dicampurkan dengan larutan HCl 0,1 M larutan menjadi putih seperti susu Na2S2O3 0,1 M dan tanda X menjadi tidak terlihat  dan waktu yang diperlukan bereaksi untuk suhu yang lebih tinggi 10 ºC lebih cepat.


           D.    Mengamati pengaruh katalis terhadap laju reaksi pada :

No.
Larutan
Pengamatan

NaCl dan H2O2
1.      Tidak ada perubahan.

FeCl3 dan H2O2
1.      Gelembung semakin banyak dan besar.
2.      Berubah warna menjadi kecoklatan
3.      Ada uap.
4.      Pada saat uap semakin banyak warna larutan menjadi ke warna FeCl3 awal dan tidak ada gelembung.
5.      Panas.






BAB VI
PEMBAHASAN

Pada data percobaan 1 tentang pengaruh luas permukaan sentuhan terhadap laju reaksi, terlihat bahwa CaCO3 berbentuk serbuk akan bereaksi lebih cepat daripada CaCO3 bentuk butiran. Karena, luas permukaan bidang sentuh CaCO3 dalam bentuk serbuk lebih besar daripada CaCO3 bentuk butiran dalam massa yang sama. Dengan demikian dapat disimpulkan :
Makin luas permukaan bidang sentuh, makin cepat laju reaksinya.

Pada data percobaan 2 tentang pengaruh konsentrasi pereaksi terhadap laju reaksi, suatu larutan dengan molaritas tinggi tentu mengandung molekul-molekul yang lebih rapat dibandingkan dengan molaritas larutan rendah. Larutan dengan molaritas tinggi merupakan larutan pekat dan larutan dengan molaritas rendah merupakan larutan encer. Pada larutan pekat, letak molekulnya rapat sehingga sering terjadi tumbukan dibandingkan dengan larutan encer. Itulah sebabnya, jika molaritas larutan yang direaksikan semakin besar, maka laju reaksinya juga semakin besar. Terlihat bahwa makin besar konsentrasi HCl,  laju reaksi makin cepat. Maka dapat disimpulkan : Semakin tinggi konsentrasi larutan maka reaksi yang dihasilkan akan semakin cepat.

Pada data percobaan 3 tentang pengaruh suhu terhadap laju reaksi, Suhu mempunyai hubungan linear dengan gerakan molekul. Jika suhu semakin tinggi, maka molekul-molekul dalam materi akan semakin cepat bergerak. Akibatnya frekuensi terjadinya tumbukan semakin besar. Ternyata HCl dengan temperatur yang paling tinggi bereaksi paling cepat.
Maka dapat disimpulkan : Semakin tinggi suhu pada larutan Na2S2O3 yang dicampurkan dengan HCl, maka semakin cepat laju reaksi yang diperlukan untuk menghilangkan tanda silang (X).

Pada data percobaan 4 tentang pengaruh katalis terhadap laju reaksi. Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Katalis dapat mempercepat laju reaksi,karena dapat menimbulkan energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi minimum yang harus dilampaui agar reaksi dapat berlangsung.Maka dapat disimpulkan: Yang mempercepat laju reaksi adalah katalis. Dan FeCl3 sbagai katalisator.

BAB VII
KESIMPULAN
7.1.       Kesimpulan
        Berdasarkan pratikum yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
             Konsentrasi, luas permukaan sentuhan, suhu, katalis mempengaruhi besar laju reaksi.
¤      Makin luas permukaan bidang sentuh, makin cepat laju reaksinya.
¤      Makin besar konsentrasi, laju reaksi makin cepat.
¤      Makin tinggi suhu pereaksi, makin cepat laju reaksinya.
¤      Yang mempercepat laju reaksi adalah katalis. Dan FeCl3 sbagai katalisator.

7.2.         Saran
1.      Dalam melakukan praktikum sebaiknya menjaga peralatan-peralatan praktikum dengan baik agar tidak terjadi kecelakan dan kerusakan alat-alat praktikum pada saat praktikum berlangsung, dan
2.      Dalam melakukan praktikum sebaiknya selalu menaati peraturan yang ada.



BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA

http://creatifina.blogspot.com/2015/01/laporan-praktikum-laju-reaksi.html
Indah Fatoni , Anis Dyah Rufaida, Narum Yuni Margono.2015. Buku PR KIMIA Kelas XI Semester 1. Klaten : Intan Pariwara

1 komentar:

  1. The best 8 casino in the UK - Mapyro
    If you're looking for the best 의왕 출장마사지 8 과천 출장안마 casino 당진 출장마사지 in the UK, this is the perfect spot. This casino has more than 200 slot machines, 공주 출장샵 50 table games, 20 live 남원 출장안마

    BalasHapus

 
Egiyusvillablog's Blogger Template by Ipietoon Blogger Template